Sinopsis Sinetron Dia Jantung Hatiku Episode 13
Aida membuat acara presentasi Riza gagal. Aida tak sengaja membuat korsleting listrik. Nena dan Oma Laras pergi untuk mencari bantuan. Rekan bisnis Riza mengalami sesak nafas, karena berada dalam kegelapan. Aida mencoba membuat cahaya dengan menyalakan korek api dan mendekatkannya ke wajah rekan bisnis Aida. Riza akan mengambil korek api dari tangan Aida, karena sangat berbahaya. Aida tidak mau memberikannya.
Akhirnya korek api yang menyala itu jatuh mengenai berkas investasi milik rekan bisnis Riza. Terjadi kebakaran kecil dan alarmpun berbunyi. Orang - orang di kantor panik. Rekan bisnis Riza marah dan membatalkan semua kerja samanya. Riza memarahi Aida, Oma Laras membela Aida dengan memuji Aida memiliki inisiatif. Oma Laras menyalahkan Nena atas semua yang terjadi.
Nena curhat pada abangnya tentang Oma Laras yang selalu menyalahkannya.
Riza kembali memarahi Aida, jantung Aida kumat. Aksan menolong Aida, Riza bilang Aida hanya pura - pura.
Riza di ruangannya khawatir, bagaimana kalau jantung Aida benar - benar kumat?
Aksan bertanya berapa lama lagi Aida bertahan? Karena akhir - akhir ini jantung Aida sering kumat. Aida bilang dia tidak tahu. Sebenarnya Aida tahu kalau usianya hanya sekitar tiga bulan lagi, tetapi Aida terpaksa berbohong pada Aksan, karena tidak mau membuat Aksan khawatir.
Dokter bilang pada Firman, biaya untuk donor jantung Aida sekitar 200 juta. Firman bingung dari mana dia bisa mendapatkan uang sebesar itu. Firman juga dikasih tahu, bahwa usia Aida hanya sekitar 3 bulan lagi.
Riza bertanya kenapa Aida sering banget pisan? Aida bilang dia pingsan karena muak setiap melihat Riza. Riza melihat kalender, dan dia bilang dia sangat senang karena 3 bulan lagi dia akan terbebar dari Aida dan bisa pacaran lagi dengan Indira. Aida sangat sedih karena 3 bulan lagi adalah sisa hidupnya. Riza melihat Aida yang sedih dan bilang pasti Aida sedih karena berpisang dengan Riza. Aida bilang Riza jangan terlalu PD, dia sedih karena terharu dan senang akan berpisah dengan Riza.
Orang yang dulu membeli mobil mama Indira mengembalikannya, karena ada noda darah. Orang itu bilang mungkin mama Indira telah menabrak orang dan menjual mobilnya untuk menghilangkan bukti. Orang itu pergi. Indira bertanya pasti orang yang ditabrak mamanya adalah orang tua Aida, karena mamanya sangat bersikap berlebihan pada Firman, itu bisa jadi karena rasa bersalah. Mama Indira mengakui kalau dia yang menabrak orang tua Aida, tidak ada seorangpun yang tahu. Mama Indira tidak mau di penjara, mama Indira minta agar Indira merahasiakan masalah ini.
Indira melihat Riza yang memegang tangang Aida. Indira menangis, Riza dan Aida bilang Indira jangan sedih dan salah paham. Indira tiba - tiba memeluk Aida dan minta maaf. Indira akan mengatakan kalau mamanya yang telah menabrak orang tuanya, tetapi Indira mengurungkan niatnya dan pergi. Indira tidak mau mamanya kena masalah. Aida dan Riza bingung karena Indira tiba - tiba minta maaf dan pergi.
Firman menuju rumahnya dan hampir terjatuh. Uang yang dibawa Firman berserakan. Aksan menolong Firman.
Tante Aksan melihat hal itu dan tampak tidak suka dengan Aksan yang dekat - dekat dengan Firman. Aksan bilang dia hanya membantu Firman dan membereskan uang yang dibawa Firman untuk pengobatan Aida. Tante Aksan berpikir dia akan mencari cara untuk mengambil uang Firman.
Aida minta maaf karena telah membuat Firman menjaminkan warungnya untuk pengobatan Aida. Firman bilang apapun akan dilakukan untuk Aida.
Tante Aksan mengendap - endap masuk ke kamar Firman lewat jendela. Tante Aksan mendapatkan uangnya. Aida membuka pintu kamar Firman, tante Aksan sangat ketakutan. Tetapi Aida menutupnya kembali, tidak sampai masuk. Tante Aksan berhasil keluar dan sangat senang. Firman bangun dari tidurnya dan merasa ada yang masuk ke kamarnya.
Oma Laras bilang pada Nena tentang perkembangan pencarian ibunya Aksan. Kalau tidak ada perkembangan, Nena akan diturunkan jabatannya. Kalau ada kemajuan, Nena akan dinaikan gainya.
Nena curhat pada abangnya tentang ancaman Oma Laras, jika tidak berhasil menemukan ibunya Aksan.
Adiknya Riza datang dan bertanya apa maksud Nena dan orang itu menyebut - nyebut Oma Laras dan Aksan.
Nena bilang menyuruh orang itu untuk mencari ibunya Aksan, adiknya Riza sangat senang dan berharap ibunya Aksan akan segera ditemukan.
Aksan dan Aida sedang berbicara, Umar pun datang ingin bertemu Aksan. Foto yang dipegang Aida terbang dan jatuh di dekat umar. Umar memungut foto itu dan akan melihatnya, tetapi Aida cepat - cepat mengambilnya, karena itu adalah foto ibunya. Umar marah pada Aida dan bilang pasti ibu Aida adalah tukang merebut suami orang, karena Aida juga merebut pacar Indira.
Aksan membela Aida, Umar minta maaf pada Aksan, kalau Aksan tidak suka dirinya marah pada Aida, Umar akan baik pada Aida. Umar bilang dia tidak mau bertengkar dengan Aksan.
0 comments:
Post a Comment