Thursday, November 18, 2010

Sinopsis Kemilau Cinta Kamila 3 episode 43

Sinopsis Sinetron Kemilau Cinta Kamila 3 episode 43 ( 18 November 2010 )

Tama akan pamit setelah menjenguk Taufan (Fadil) dan bilang agar jangan mengecewakannya.

Ambar bilang pada Taufan (Fadil) dia akan memberikan sesuatu pada Taufan (Fadil). Taufan (Fadil) bertanya apa yang akan Ambar berikan? Ambar memberikan amplop berwarna coklat, Ambar menyuruh agar Taufan (Fadil) membukanya sendiri. Taufan (Fadil) membuka amplop itu dan melihat beberapa foto perempuan di dalamnya. Taufan (Fadil) bertanya apa maksudnya pada Ambar? Ambar menyuruh agar Taufan (Fadil) memilih salah satu perempuan dari foto itu untuk dinikahi, Ambar bilang mereka itu semua adalah anak teman - temannya Ambar dan semuanya tidak kalah cantik dengan Kamila.

Taufan (Fadil) bilang tiidak akan memilih salah satu dari mereka, Ambar mengancam kalau Taufan (Fadil)  tidak memilih maka Ambar akan memberi tahu Kamila, tentang perasaan Taufan (Fadil) yang sebenarnya pada Kamila itu bagaimana.

Kamila sedang cek kandungan. Dokter mengatakan kalau Fadil sempat datang dan menanyakan bagaimana kondisi Kamila, sekitar seminggu yang lalu. Kamila heran, dokter itu bilang mungkin Fadil hanya ingin mengetahui kondisi Kamila dan kandungannya.

Ambar tetap memaksa Taufan (Fadil) untuk memilih, begitu pula dengan Taufan (Fadil) yang tetap menolak. Ambar akhirnya menghubungi Kamila dan menyuruhnya agar segera datang ke Rumah Sakit. Kamila kebetulan ada di Rumah Sakit yang sama dan Ambar tidak mengetahuinya. Taufan (Fadil) bilang dia sangat kecewa dengan sikap Ambar. Ambar bilang Taufan (Fadil) punya waktu 45 menit untuk memilih perempuan itu, karena perjalanan dari rumah ke rumah sakit membutuhkan waktu sekitar 45 menit.

Taufan (Fadil) menghubungi Kamila, Ambar langsung merebutnya. Kamila merasa heran sebenarnya ada apa, kenapa Taufan (Fadil) menghubungi tetapi langsung mematikannya juga. Kamila menuju kamar Taufan (Fadil).

Taufan (Fadil) bilang agar Ambar jangan bersikap seperti itu karena Kamila punya hipertensi yang akan  berpengaruh pada kandungannya. Ambar langsung bilang kalau Taufan (Fadil) takut kamila sakit makanya Taufan (Fadil) harus memilih perempuan untuk dinikahinya, Ambar memperingatkan kalau Ambar tidak akan segan - segan memberi tahu Kamila, kalau Taufan (Fadil) mencintai Kamila dan Taufan (Fadil) pernah mencium Kamila saat Kamila tertidur, beruntung Fadil (Taufan) tidak mengetahuinya. Tanpa disadari Kamila mendengarkan pembicaraan Ambar dengan Taufan.

Ambar dan Taufan (Fadil) kaget karena Kamila telah ada diruangannya. Kamila bertanya tentang kebenaran kalau Taufan (Fadil) mencintainya? Ambar hanya diam. Kamila bertanya hal yang sama pada Taufan (Fadil), tetapi Taufan (Fadil) pun hanya diam. Kamial kesal karena tidak ada ynga menjawab ataupun menyangkal. Ambar menenangkan Kamila. Taufan (Fadil) akan mengatakan sesuatu dan Kamila akan menamparnya, tetapi Ambar mencegah Kamila. Kamila bilang sangat kecewa pada Taufan (Fadil). Ambar menyuruh Taufan (Fadil) agar memikirkan kejadian tadi baik - baik, Taufan (Fadil) hanya diam.

Kamila keluar dari ruangan Taufan (Fadil) dan menangis di ruang tunggu. Fadil (Taufan) memberikan Kamila minum dan bertanya ada apa. Kamila tidak cerita apa - apa ke Fadil (Taufan), karena tidak mau membuatnya sedih, Kamila yakin pasti suaminya akan sedih kalau saudaranya sendiri mencintai istrinya. Kamila berbohong dengan bilang dia hanya sedih karean darah tingginya naik, Kamila bilang dia baru saja cek kandungan.

Dirumah, Eyang Tini terus ingat Kamila, Laras menenangkannya. Laras menghubungi Kamila dan memintanya untuk datang, karena Eyang Tini ingin bertemu. Kamila meminta Fadil (Taufan) agar menemaninya ke rumah Eyang Tini, Fadil (Taufan) menyetujui tapi minta izin untuk menjenguk Taufan (Fadil) dulu sebentar. Kamila bilang tidak usah, Kamila minta agar Fadil (Taufan) lebih mementingkan Kamila.

Andara menatap bunga yang diberikan Fadil (Taufan) kepadanya. Andara merasa dia sudah masuk ke dalam sandiwara bertukarnya Fadil dan Taufan dan Andara tidak bisa lepas.

Diperjalanan Fadil (Taufan) tetap bertanya apa ada masalah lain yang dipikirkan Kamila, Kamila bilang dia belum bisa mengatakannya pada Fadil (Taufan). Taufan (Fadil) menghubungi Kamila, tetapi Kamila tidak mengangkatnya. Fadil (Taufan) bertanya kenapa Kamila tidak mengangkat teleponnya, Kamila bilang pada Fadil (Taufan) bukan siapa - siapa. Taufan (Fadil) sangat sedih karena Kamila tidak mengangkatnya. Taufan (Fadil) akhirnya menghubungi Fadil (Taufan), dan bilang ingin bertemu. Kamila merebut HP Fadil (Taufan) dan bilang berbahaya sekali kalau menelepon sambil mengemudi. Fadil (Taufan) bilang kalau Taufan (Fadil) ingin bertemu, Kamila minta agar Fadil (Taufan) lebih perhatian pada Kamila dan Kaffa.

Ambar bilang pada Tama kalau Kamila sudah tahu, kalau Taufan mencintainya. Indy sedih karena ia harus kerja keras untuk bertahan hidup. Kalau dulu ia tinggal minta segala sesuatu pada Ambar, tetapi Indy berusah tidak lemah dan menjadi kuat.

Ana menghubungi Indy tetapi tidak di angkat. Indy bilang tidak akan mengangkat telepon dari Ana karena Indy sudah tidak percaya lagi pada Ana. Ana bilang pada Edo dan Marta kalau Indy tidak mengangkat telepon darinya. Marta akhirnya menghubungi Indy, beruntung Indy mengangkatnya. Marta menyruh agar Indy datang ke Cafe karena ada hal penting yang akan dibicarakan Edo.

Ana dan Edo sudah di Cafe duluan, mereka sengaja mau membuat Indy cemburu. Ana melihat Indy yang datang, lalu Ana dan Edo pura - pura bermesraan. Indy kesal dan marah melihat Edo dan Ana yang sedang berpegangan tangan. Indy bilang ada apa mereka menyuruhnya datang? Indy bilang dia tidak punya waktu untuk menyaksikan orang pacaran.

Edo bertanya apa indy sudah mengambil keputusan untuk menikah dengannya? Edo mengancam akan menikahi Mariana kalau Indy tidak mau menikah dengannya. Edo bilang Marian mau menikah dengan Edo demi si Cantik, dan menyayangkan Indy yang ibu kandung Cantik tetapi tidak mau menikah dengannya. Indy menampar Edo dan tidak takut dengan ancamannya, karena sampai kapanpun Indy tidak mau menikah dengan Edo. Indy tidak peduli Edo mau menikah dengan siapapun, Indy hanya minta si Canti dikembalikan.

Indy marah pada Ana yang mau diperalat Edo, Indy bilang Ana itu cantik dan bisa dapat laki - laki yang lebih baik dari pada Edo. Indy bilang kalau Edo hanya akan menjadikan Ana Baby Sitter-nya Cantik. Edo bilang dia sudah berubah, Indy tetap tidak percaya dan marah pada Edo. Ana membela Edo, Indy marah pada Ana karena sudah membela Edo, Edo pun membela Ana. Indy pergi. Edo minta maaf pada Ana, karean telah melibatkan Ana dalam masalahnya dengan Indy.

Kamila memeluk Eyang Tini dan bilang ingin berbicara berdua saja dengannya. Laras mengajak Fadil (Taufan) masuk. Eyang Tini kaget mendengar cerita Kamila kalau Taufan (Fadil) mencintai Kamila, Eyang Tini sangat marah mendengarnya. Kamila minta maaf karena dia tidak menuruti kata - kata eyangnya untuk menjahui Taufan (Fadil). Eyang Tini bilang semuanya bukan salah Kamila.

0 comments:

Post a Comment