Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 100 - 101 ( 16 november 2010 )
Amira melihat Arman dan Zahira yang tampak bahagia.
Amira akan berangkat lalu Utari memanggil Amira. Utari memberikan bekal makanan pada Amira. Amira sangat senang karena Utari sudah susah payah menyiapkan bekal makan, padahal Utari sibuk menyiapkan kue untuk jualan. Rasa bahagia Amira hilang saat Utari bilang bekal makanan itu untuk Zahira. Amira tetap tersenyum dan bilang dia akan memberikan bekal makanan itu untuk Zahira.
Ihsan memanggil Amira dan memberikan nasi uduk buat Amira. Ihsan tahu kalau Utari hanya menyiapkan bekal makan untuk Zahira sehingga Ihsan membeli nasi uduk buat Amira. Amira bilang Ihsan tidak boleh membuang uang hanya untuk membelikannya bekal makanana. Ihsan bilang sekarang dia bisa menyisihkan uang karena sudah punya rumah sehingga tidak perlu menyisihkan uang buat kontrakan lagi. Amira sangat sedih bagaimana kalau Ihsan tahu rumah itu dari Prabu.
Rizki datang membawa belanjaan berbagai keperluan buat Amira. Amira bilang dia tidak butuh semua itu. Amira bilang dia harus segera berangkat. Rizki langsung memberikan barang - barang buat Amira ke Ihsan, dan Rizki dan Amira pergi ke kampus bersama.
Amira menemui Zahira dan memberikan bekal makanan dari Utari untuk Zahira. Amira mengajak makan bersama dan Amira juga bilang kalau dia juga membawa bekal yang telah disiapkan Ihsan. Zahira sangat berterimakasih karena Amira mau berbagi kasih sayang Utari untuknya. Padahal dulu Zahira pernah cemburu melihat kedekatan Amira dan Prabu. Amira bilang dia senang untuk berbagi. Amira dan Zahira akhirnya makan bersama dan mereka saling menyuapi dengan bahagia.
Rusli datang menemui Prabu. Dan ia mengaku sebagai mantan suami Leny. Rusli bertanya dimana Prabu menyembunyikan Leny? Prabu bilang dia sudah tidak ada urusan lagi dengan Leny. Rusli menyuruh Prabu mengaku. Amira datang dan berkata pada Rusli agar jangan seperti itu. Amira bertanya pada Rusli pasti ada yang disembunyikan oleh Rusli karena Rusli sudah dua kali dilihatnya di pemakaman dan selalu lari. Prabu dan Rusli bertengkar.
Rizki marah pada Rusli karena telag menyakiti Amira, padahal Amira hanya ingin bertanya pada Rusli. Rusli bilang tuduhan Amira kalau dirinya terlibat dalam penculikan Leny itu tidak beralasan. Karena mana mungkin dirinya menculik mantan istrinya sendiri. Rusli minta agar Rizki jangan terus membela Amira, karena dengan membela Amira itu sama artinya dengan Rizki membela Prabu yang telah menculik Lney.
Rizki bertanya untuk apa Rusli pergi ke pemakaman? Rusli menjawab dengan berbelit - belit. Rusli tidak memberi tahu kalau dia pergi ke pemakaman itu adalah untuk mengunjungi makam Leny.
Prabu bertanya pada Amira bagaimana kalau bukti - bukti mengarah padannya kalau dia yang telah menculik Leny? Amira bilang dia tetap percaya pada Prabu, karena yakin Prabu orang baik dan tidak mungkin menculik Leny.
Amira pulang ke rumah dan disana sudah ada Rizki yang menunggunya. Rizki bilang pada Amira kalau memang benar Rusli sering mengunjungi pemakaman. Rizki sangat takut kalau yang Rusli kunjungi itu adalah makam Leny, Rizki tidak bisa membayangkan kalau ternyata Leny sudah meninggal. Amira mengajak Rizki untuk ke pemakaman untuk mencari tahu siapa yang ditemui Rusli. Nisan dimakam itu dilihat satu satu, tetapi masih belum menemukan jejak apapun. Sampai pada Nisan terakhir, Amira akan membersihkan daun yang menutup nisan namanya, tiba - tiba Rizki teriak karena ada ular, dan ular itu pun mematuk tangan Amira.
Prabu bertanya pada Amira bagaimana kalau bukti - bukti mengarah padannya kalau dia yang telah menculik Leny? Amira bilang dia tetap percaya pada Prabu, karena yakin Prabu orang baik dan tidak mungkin menculik Leny.
Amira pulang ke rumah dan disana sudah ada Rizki yang menunggunya. Rizki bilang pada Amira kalau memang benar Rusli sering mengunjungi pemakaman. Rizki sangat takut kalau yang Rusli kunjungi itu adalah makam Leny, Rizki tidak bisa membayangkan kalau ternyata Leny sudah meninggal. Amira mengajak Rizki untuk ke pemakaman untuk mencari tahu siapa yang ditemui Rusli. Nisan dimakam itu dilihat satu satu, tetapi masih belum menemukan jejak apapun. Sampai pada Nisan terakhir, Amira akan membersihkan daun yang menutup nisan namanya, tiba - tiba Rizki teriak karena ada ular, dan ular itu pun mematuk tangan Amira.
Rizki memberi pertolongan pertama dengan mengikat lengan Amira supaya bisa ular itu tidak mengganggu aliran darah Amira. Tetapi Amira tidak sanggup bertahan dan pingsan. Rizki menggendong Amira keluar dari pemakaman dan bertemu dengan Prabu. Prabu bertanya kenapa Amira bisa sampai pingsan? Rizki bilang tadi Amira mengajak pergi ke pemakaman karena ingin mencari jejak tentang Leny.
Arman terus teringat pada Zahira. Wisnu berpikir apa yang sedang dipikirkan Arman? Wisnu dilema karena takut Arman curiga dia ayah kandungnya kalau Wisnu perhatian pada Arman. Foto Zahira terjatuh, Arman sangat kesal karena takut Wisnu tahu. Wisnu bertanya apa karena Zahira Arman terlihat sedih. Wisnu dalam hati sangat senang karena Arman menyukai Zahira. Tetapi Wisnu tetap bersikap seolah - olah dia tidak peduli pada Arman. Arman akhirnya bilang pada Wisnu kalau dia menyukai Zahira, tetapi Arman merasa tidak pantas untuk Zahira. Wisnu tentu saja menyemangati Arman dan bilang status manusia di mata Tuhan itu sama.
Arman heran karena Wisnu mendukung dia untuk menyukai Zahira, sedangkan Wisnu tahu kalau Zahira adalah putri Prabu dan Prabu itu sangat dibenci Wisnu. Wisnu bilang meskipun dia membenci Prabu, tetapi Zahira tidak salah dan tidak tahu apa - apa.
Arman janjian untuk bertemu dengan Zahira. Zahira akn pergi diam - diam tetapi Tirta mengetahuinya. Tirta yakin pasti Zahira akan bertemu dengan Arman. Zahira minta tolong agar Tirta jangan melaporkan hal ini pada Prabu. Tirta bilang agar Zahira tenang saja dan sebaiknya Zahira diantar oleh Tirta supaya Prabu tidak curiga.
Ihsan dan Utari mendapat kabar kalau Amira dirumah sakit.
0 comments:
Post a Comment