Monday, December 6, 2010

Sinopsis Putri Yang Ditukar episode 132 dan 133

Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 132 dan 133 ( 6 Desember 2010 )

Wisnu takut rahasianya terbongkar. Wisnu masuk ke kamar Utari, mau mengambil cetak kaki Amira saat bayi. Ihsan datang dan mencari - cari Utari. Wisnu sangat kesal karena Ihsan cepat sekali datang. Ihsan akan masuk ke kamar dan Ihsan kaget saat melihat Utari baru datang.

Meisya sangat cemburu, saat Meisya bilang Arman memaksanya untuk pulang bersama. Dokter yang akan memeriksa Aini datang, Zahira masuk ke dalam untuk mengantarkan dokter pada Aini. Arman melihat kepergian Zahira. Meisya terlihat marah dan bilang Arman tidak usah memperhatikan Zahira.

Dokter memeriksa Aini, Dokter bilang Aini hanya menderita stress ringan. Dokter memberikan resep obat yang harus di beli oleh Prabu. Dokter itu akan pergi, Prabu mengantarkannya. Zahira tersenyum dan ingin Aini segeran sembuh. Zahira pamit sebentar dan Amira datang mengambil air untuk mengompresnya. Aini bilang Amira tidak usah repot – repot. Amira bilang dia hanya ingin merawat Aini, karena telah mengannggap Aini seperti ibunya sendiri.

Aini sangat senang dengan Amira yang perhatian, tetapi sedih karena Aini tidak bisa memiliki Amira dan Zahira sekaligus. Aini berpikir dia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk dekat dengan Amira, selama ia belum dekat dengan Amira.

Prabu dalam perjalanan membeli obat. Prabu terus memikirkan kenapa Aini begitu marah saat Aini mau membuang cetakan kaki Zahira. Prabu juga ingat kata – kata Selena yang bilang Aini mengigau kalau Aini bilang Zahira bukan anak Prabu. Prabu juga ingat saat Aini tertidur Aini memanggil – manggil Amira. Prabu penasaran, rahasia apa yang disimpan Aini rapat – rapat sampai membuat Aini sakit.

Ihsan akan  mencari Amira. Prabu tak sengaja hampir menabrak Ihsan, Ihsan sangat marah. Prabu bilang Amira ada dirumahnya sedang merawat Aini, Ihsan makin marah, karena Amira disuruh merawat Aini. Prabu bilang Aini memang benar – benar sakit, dan Aini sedang memikirkan masalah yang sangat besar. Prabu bilang dia melihat ada ikatan yang aneh antara Aini dan Amira, Prabu bilang dia curiga kalau Amira dan Zahira itu tertukar. Ihsan bilang itu tidak mungkin, karena Amira itu adalah anaknya. Prabu bilang tidak menutup kemungkinana, kalau kecurigaannya itu benar. Prabu bilang bila terbukti Amira anak Prabu, Prabu akan langsung mengambil Amira dari Ihsan.

Ihsan bilang dia tidak akan memikirkan semua itu terjadi. Prabu bilang Ihsan boleh melawan, tetapi Prabu mengingatkan saat Prabu mengambil Aini dari Ihsan, Ihsan tidak berbuat apa – apa. Begitu juga bila Amira terbukti anaknya, maka Prabu tidak akan membiarkan Ihsan bertemu lagi dengan Amira.

Ihsan pulang ke rumah dengan lemas, Utari sangat khawatir. Ihsan bilang Prabu akan mengambil Amira secara paksa. Ihsan bilang Aini sakit dan bilang Aini memanggil Amira adalah anakany. Ihsan bilang tidak mau kehilangan Amira. Utari curiga Aini sampai sakit, apa ada hal lain yang telah diketahui Aini. Utari bilang meskipun Amira dekat dengan Prabu, tapi ia yakin pasti Amira akan memilih Ihsan, bila Amira disuruh memilih antara Ihsan dan Prabu. Utari sangat yakin. Ihsan bilang dia sangat takut.

Selena tahu dari Surti kalau Aini stres karena memikirkan cetakan kaki Zahira saat bayi. Selena sangat penasaran, ada apa dibalik cetakan kaki Zahira?

Aini pulang ke rumah dan berharap Ihsan tidak marah. Ihsan mengajak Amira bicara. Ihsan bilang dia tahu kalau Amira dari rumah Prabu. Ihsan minta Amira berjanji, agar tidak meninggalkan Ihsan. Amira bertanya, untuk apa? Ihsan bilang hanya minta Amira berjanji saja, karena Ihsan sangat takut kehilangan Amira.

Aini bermimpi minum susu yang diberikan oleh Zahira dari sisi kirinya, sementara itu Amira duduk disisi kanannya.

Aini bangun dari tidurnya dan Zahira datang membawa makanan. Aini bertanya apa Zahira sudah makan? Zahira bilang sudah. Lalu Aini bertanya tentang Amira? Zahira bilang Amira tidak ada bersamanya, tetapi dirumahnya. Aini menangis karena semuanya hanya mimpi. Tiba – tiba Amira datang dan menyuapi Aini. Aini mau dan sangat senang karena Amira datang. Zahira sangat cemburu.

Rizky mencari Amira di kampus. Meisya memberikan undangan ulang tahunnya, dengan konsep pesta topeng. Rizky bertanya yang datang harus berpasangan? Meisya mengiyakan, dan bilang tadinya Meisya ingin menjadikan Rizky pasangannya, tetapi ada laki – laki lain yang memaksa Meisya menjadi pasangannya. Arman mendengarkan saja. Meisya ingin menjadikan Arman pasangannya, tetapi Meisya takut Selena marah, tetapi Meista tersenyum dan yakin Selena tidak akan tahu Arman akan jadi pasangannya, karena konsep pestanya, pesta topeng.

Selena bertanya tentang cetakan kaki Zahira saat bayi pada Amira? Amira bilang dia tidak tahu apa – apa. Selena sangat kesal dan meninggalkan Amira.

Amira pulang ke rumah dan bilang pada Wisnu, apa yang diketahui Wisnu tentang cetakan kaki Zahira dan Amira saat bayi. Ihsan datang dan kecewa dengan Amira yang menanyakan hal itu pada Wisnu. Ihsan merasa Amira ingin kalau Amira dan Zahira itu tertukar,. Ihsan merasa Amira lebih memilih menjadi anak Prabu. Ihsan meninggalkan Amira.

Wisnu marah pada Amira dan mengatakan Amira hanya bisa membuat Ihsan sudah dan sedih.
Ihsan mengajak Utari dan Amira pergi ke luar kota, karena ada tawaran kerja. Amira dan utari sangat kaget. Wisnu bertanya apa Ihsan sudah memikirkannya baik – baik? Ihsan bilang di luar kota mungkin kehidupannya akan lebih baik. Ihsan meminta Utari dan Amira agar berkemas. Amira bilang dia tidak mau pindah. Ihsan bilang itu sudah keputusannya. Amira kecewa dengan sikap Ihsan yang mendadak.

0 comments:

Post a Comment