Saturday, November 27, 2010

Sinopsis Putri Yang Ditukar episode 117 dan 118

Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 117 dan 118


Amira mengambil foto Wisnu bersama Rusli, dengan kamera HP-nya. Ihsan mengambil HP Amira dan marah, karena tetap melakukan apapun untuk membela Prabu.

Ihsan mengusir Amira, karena menganggap Amira lebih mementingkan Prabu.

Amira pergi dari rumah dan tidak tahu harus kemana.

Ihsan merasa bersalah, tetapi Utari membenarkan sikap Ihsan untuk membuat efek jera pada Amira. Ihsan khawatir Amira benar - benar pergi dan tidak akan kembali lagi ke rumah. Utari bilang Amira pasti pulang.

Ada yang mengetuk pintu, Ihsan membenarkan kata - kata Utari dan senang karena Amira pulang. Ihsan kecewa karena itu Arman. Ihsan bertanya tentang Amira, Arman bilang dia tidak tahu. Ihsan pergi untuk mencari Amira.

Arman bertemu Rizki dan bilang Amira pergi dari rumah. Rizki mencari Amira.

Zahira ingat kata - kata Aini tentang kedekatan dirinya dengan Arman. Arman menghubungi Zahira. Zahira sangat senang karena Arman menghubunginya, tetapi Zahira kecewa saat Arman menanyakan Amira. Arman bilang dia sedang mencari Amira yang pergi dari rumah. Zahira bilang dia dan Tirta akan ikut membantu mencari Amira. Arman mengiyakan dan langsung menutup telepon. Arman cemburu, karena sekarang Zahira punya Tirta yang bisa menemaninya kemanapun.

Zahira minta bantuan Tirta untuk mencari Amira. Surti tampak kecewa melihat Tirta yang pergi. Arman mendatangi Tirta dan Zahira, dan berusaha mencari cara agar bisa pergi bersama. Arman tidak akan rela membiarkan Zahira dan Tirta pergi berduaan.

Amira kehujanan dan menangis. Rizi berdoa agar Amira dapat segera ditemukan.

Ihsan merasa bersalah, Wisnu bilang sikap Ihsan itu benar. Ihsan bilang dia marah pada Amira, tetapi tidak pantas kalau sampai mengusir anak kandunya sendiri. Wisnu bilang 'BUKAN, AMIRA BUKAN ANAK IHSAN'. Utari dan Ihsan bertanya, apa maksud Wisnu? Wisnu hanya diam. Ihsan bilang sudah berkali - kali Wisnu bilang begitu. Wisnu merasa ini saat yang tepat untuk mengatakan kalau Amira bukan anak Ihsan. Wisnu akan mengatakannya, tetapi Wisnu mengurungkan niatnya karena Ihsan bilang dia tidak akan memaafkan Wisnu, jika Wisnu menyimpan rahasia. Wisnu hanya berdalih, Amira bukan anak Ihsan,karena Amira berani melawannya. Ihsan marah pada Wisnu yang menyalahkan Amira. Ihsan pergi mencari Amira. Wisnu hanya duduk. Utari khawatir karena di luar hujan deras.

Prabu marah pada Zahira karena datang bersama Arman. Zahira minta Prabu jangan marah, Zahira bilang dia datang untuk mengatakan Amira pergi dari rumah. Apa Amira datang menemui Prabu di penjara? Prabu marah karena Zahira menemuinya, sedangkan Zahira tahu kalau Prabu di penjara dan tidak bisa berbuat apa - apa. Prabu marah dan menyuruh Zahira agar mencari Amira sampai ketemu. Arman minta maaf pada Prabu,karena telah mencari Amira di tempat yang salah. Arman mengajak Zahira pergi.

Arman bilang Zahira jangan sedih mendengar kata - kata Prabu. Arman bilang Prabu menyuruh agar mencari Amira, karena Amira adalah gadis yang baik. Zahira tampak cemburu, Arman jadi serba salah.

Ihsan datang untuk mencari Amira ke kantor polisi, Zahira bilang Amira tidak datang menemui Prabu. Ihsan mengira Amira datang menemui Prabu.

Rizki sedang mencari Amira, dan melihat Amira yang pingsan di jalan.

Rizki akan menolong Amira, tetapi dihalangi oleh Rusli. Tirta juga melihat Amira , menolongnya dan membawanya pergi. Rizki akan menyusul Tirta dan Amira, tetapi Rusli pura - pura sakit.

Ihsan pulang dengan tangan kosong, Utari bilang seharusnya mereka bicara baik - baik pada Amira. Wisnu bilang agar Utari dan Ihsan tenang dan jangan memikirkan Amira yang pergi. Ihsan bilang yang hilang itu Amira, bukan orang lain, sudah pasti harus dipikirkan. Utari juga bilang kenapa Wisnu tidak ada perhatiannya sama sekali dengan hilangnya Amira.

Surti datang dan ikut bersimpati, Surti memperkeruh suasana dengan bilang bisa saja Amira diculik. Itu semakin membuat Utari khawatir. Surti akhirnya disuruh pergi.

Rizki membawa Rusli ke rumah. Rizki bilang akan menghubungi dokter, Rusli melarang. Rizki mengambil obat darah tinggi milik Leny, Rusli melarangnya dan bilang dia punya obat sendiri. Rizki tetap memaksa Rusli minum obat, Rizki akan ganti baju. Rusli akan membuang obatnya, dan Rizki melihat hal itu. Rizki kecewa karena Rusli tega membohonginy, Rusli biang dia terpaksa melakukan semua itu karena tidak suka Rizki dekat - dekat dengan Amira. Rusli marah dan mengunci Rizki di kamar.

Tirta merawat Amira dan merasa sedih karena Amira menderita karena membela Prabu. Tirta berpikir andai Prabu bukan orang yang telah membuat ayahnya di penjara, pasti Tirta akan menolong Amira untuk mengeluarkan Prabu.

Amira sadar dari pingsannya dan bertanya dirinya dimana. Tirta mengenalkan Amira pada majikannya yang lama. Amira merasa tidak enak dan dia akan pergi. Tirta minta izin pada yang punya rumah agar mengizinkan Amira untuk tinggal sementara. Padahal nih rumah Tirta yang punya.

Tirta bertanya pada Amira kenapa sampai pergi dari rumah? Amira tidak bilang kalau Rusli yang membunuh Leny, takut masalahnya semakin rumit. Amira bilang dia hanya sedih orang - orang menuduh Prabu, padahal Prabu tidak salah.

Tirta bilang Prabu itu pasti sudah seperti ayah yang lain untuk Amira. Tirta bilang karena dia mengerti perasaan Amira. Amira sangat senang dan minta agar Tirta menjadi kakaknya.

Rizki kabur dengan cara memecahkan kaca jendela. Rizki akan mencari Amira ke rumah Prabu, karena tadi Tirta yang membawanya.

Arman mengantarkan Zahira pulang. Tirta juga tiba di waktu yang sama. Tirta minta maaf pada Zahira karena belum menemukan Amira. Rizki datang, dan berkata Tirta bohong. Rizki bilang Tirta membawa Amira yang pingsan. Tirta akhirnya bilang dia berbohong karena Amira sendiri yang minta keberadaannya dirahasiakan.

0 comments:

Post a Comment