Saturday, December 25, 2010

Sinopsis Dia Jantung Hatiku episode 22

Sinopsis Sinetron Dia Jantung Hatiku episode 22
Sabtu, 25 Desember 2010

Polisi akan menangkap Dina, Dina tidak mau. Dina bertanya siapa yang melaporkannya? Polisi bilang kalau putri Dina sendiri yang bernama Indira yang telah melaporkannya.

Dina bertanya kenapa Indira tega melaporkannya? Indira minta maaf dan bilang ia terpaksa melakukan ini.

Polisi ingin membawa paksa Dina, Riza datang. Polisi mengatakan pada Riza kalau Dina telah melakukan tabrak lari dan bertanggung jawab atas kematian Laila.

Dina akhirnya dibawa ke kantor polisi, Indira dan Riza mengikutinya.

Aida mendapat kabar kalau pelaku tabrak lari Laila sudah ditemukan.

Riza tidak mengerti kenapa Indira tega melakukan itu pada Dina, ibu kandung Indira sendiri? Indira bilang ia melakukan semua itu untuk Riza. Riza bilang Indira seperti bukan Indira yang dulu dikenalnya. Indira marah dan menampar Riza.

Aida, Firman dan Bondan datang ke kantor polisi dan heran karena Riza dan Indira ada disana juga.

Terdengar suara Dina yang tidak ingin ditangkap. Aida dan Firman sangat kaget. Dina minta maaf pada Firman dan bilang ia tidak sengaja. Firman sangat marah pada Dina.

Riza menemui Firman di rumah dan minta agar Firman memaafkan Dina? Firman bilang tidak mau. Aida juga mencoba membujuk, tapi Firman sangat keras hati.

Dina akhirnya benar - benar dimasukan ke dalam sel penjara.

Panji tiba - tiba memukul Riza yang bersama Aida. Panji sadar dan akhirnya minta maaf pada Riza. Riza bilang ada di dekat Aida memang selalu membuatnya sial.

Aida bilang jantungnya berdebar. Panji bilang kebetulan ia datang untuk mengecek jantung Aida. Panji bilang agar Aida menjaga pergolakan emosinya.

Nena bilang pada Aida, kalau Panji menyukai Aida. Aida bilang itu tidak mungkin. Nena bertanya apa Aida sudah mengenal keluarga Panji? Aida menjawab kalau sebenarnya Panji itu anak angkat.

Nena bertanya nama ayah angkat Panji? Aida hampir keceplosan bilang kalau nama ayah angkat Panji adalah Surya. Tapi Aida tidak sempat mengatakannya, karena Aida langsung ingat kalau Surya itu adalah musuh Nena. Aida pernah melihat foto Surya ada pada Nena dan Nena bilang itu musuhnya.

Ibunya Bondan menemukan bukti dan sangat yakin kalau Aksan adalah anak kandung Laila.

Oma Laras ingin menjodohkan Aksan dengan Tania, tapi Aksan menolak permintaan Oma Laras. Tania sangat sedih dan merasa tidak ada artinya sama sekali.

Aksan bilang pada ibunya kalau ia dijodohkan dengan Tania,tapi Aksan sudah menolaknya. Ibunya Aksan sangat marah karena Aksan menyia-nyiakan kesempatan untuk balas dendam pada Oma Laras. Ibunya Aksan bilang lebih baik ia mati dan melukai tangannya. Aksan lalu berjanji ia akan mau menerima Tania asal ibunya tidak akan bunuh diri.

Ibunya Bondan melihat Aksan dan berniat mengatakan pada Aksan kalau Laila adalah ibu kandungnya. Tetapi ibunya Bondan langsung bersembunyi ketika melihat Aida menemui Aksan.

Aksan bilang pada Aida kalau ia akan dijodohkan dengan Tania, Aida memberi selamat.
Ibunya Bondang mengurungkan niatnya dan akan mencari saat yang tepat.

Aksan bilang pada Oma Laras ia bersedia dijodohkan dengan Tania, Oma Laras sangat senang.

Aida tak sengaja menabrak Indira dengan sepeda. Aida minta maaf tapi Indira mendorong Aida hingga terjatuh. Riza melihat semuanya, dan marah pada Indira. Indira bilang yang salah itu Aida. Aida mengiyakan. Riza bilang tak seharusnya itu dijadikan alasan untuk Indira berbuat kasar. Indira marah pada Riza karena malah membela Aida yang merupakan 'gadis kampung'.

Aida heran dan bilang pada Indira, kalau yang biasanya mengatakan 'gadis kampung' adalah Nafa. Dengan polosnya Aida bertanya pada Indira, "kamu Nafa ya?"

0 comments:

Post a Comment