Sunday, December 26, 2010

Sinopsis Putri Yang Ditukar episode 168

Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 168
Minggu, 26 Desember 2010

Wisnu menemui Zahira agar jangan marah pada Arman karena Arman tidak pernah memilih kalau ia mempunya Ayah seperti Wisnu. Wisnu bilang kalau misal Zahira tidak bisa menerima Arman mempunya Ayah sepertinya, Zahira boleh meninggalkan Arman.

Arman sedang sedih dan ia merenung sendirian. Zahira menutup Arman dari belakang dan mengingatkan kenangan masa kecilnya kalau Arman selalu menutupi mata Zahira kalau Zahira lagi sedih. Arman dan Zahira akhirnya bisa bersama.

Tirta akan menemui Prabu dan memintanya agar berbaikan dengan Amira karena ia tidak mau didahului oleh Rizky. Belum sempat bicara dengan Prabu, perawat menghubungi Tirta dan bilang kalau Erlangga kritis lagi. Tirta sangat khawatir dan pamit pergi pada Prabu.

Prabu sangat penasaran dengan Tirta yang pergi tergesa – gesa.

Tirta menemui Erlangga dan bilang ia mendapat kabar kalau Erlangga kritis. Erlangga bilang ia sangat sedih dan kecewa karena Meisya tidak mau mengakuinya sebagai Ayah. Erlangga merasa tidak berguna. Tirta menenangkan Prabu dan bilang Erlangga masih punya Tirta.

Amira memberikan kue untuk Prabu, tetapi Prabu menolaknya karena Prabu ingat kalau Amira yang telah mencelakakan Aini.

Amira bilang pada Rizky, Prabu tidak mau lagi menerima apapun dari Amira. Rizki bilang mungkin Prabu tidak menerimanya karena ia sangat sibuk dan terburu – buru.

Rizky mengajak Prabu untuk bertemu di taman karena ada yang harus dibicarakan tentang bisnis mereka.

Rizky lalu mengajak Amira untuk bertemu.

Prabu minta tolong Surti untuk mengantarkan laptopnya yang teringgal di rumah. Prabu minta agar laptop itu diantarkan ke taman. Surti salah paham dan mengira kalau Prabu mengajaknya selingkuh.

Prabu datang ke tempat yang sudah disepakati dengan Rizky. Prabu heran karena Rizky menata meja dengan sangat indah padahal hanya untuk membicarakan bisnis. Prabu hanya duduk dan menunggu Rizky datang.

Rizky melihat dari kejauhan dan bilang tinggal menunggu Amira.

Prabu heran dengan kedatangan Amira. Amira bilang Rizky yang menyuruhnya datang. Prabu lalu bilang agar Amira duduk dan menunggu Rizky bersama, karena Prabu juga ingin tahu apa maksud Rizky melakukan semua itu.

Rizky belum juga menampakan diri. Amira bilang pada Prabu bagaimana kalau Rizky tidak datang? Amira juga bilang dia heran karena di meja itu makan dan minum hanya disediakan untuk dua orang.

Rizky kesal karena Prabu dan Amira masih diam – diaman dan tidak membicarakan apapun.

Rizky melihat Surty datang. Rizky minta tolong agar Surti jangan mengganggu Prabu. Surti salah paham dan mengira Rizky cemburu.

Amira akhirnya memulai pembicaraan. Amira bilang ia sangat kangen sekali dengan kebersamaannya dulu, Prabu diam saja.

Selena sedang menunggu diruang tamu rumah sakit dan ia tertidur. Selena bermimpi Aini sadar dan Aini memanggil polisi untuk menangkapnya.

Selena masuk ke ruangan Aini dan ia ingin membuat Aini mati agar tidak ada seorangpun yang mengetahui kejahatan Selena. Selena belum melakukan apapun, tetapi Aini langsung kritis.

Perawat datang ke ruangan. Selena bilang pada perwat itu kalau Aini tiba – tiba saja seperti kesakitan.

Amira mengajak Prabu untuk melakukan tos bersama. Prabu akan menyambut tos Amira tetapi keburu Prabu mendapatkan telepon dari rumah sakit kalau Aini kritis lagi.

Prabu bilang harus pergi karean Aini krittis lagi. Amira minta izin agar Prabu mengizinkannya ikut ke rumah sakit karena ingin menjenguk Aini. Prabu mengiyakan.

Selena bilang pada Meisya ia sangat berharap kalau Aini meninggal.

Meisya datang dan bertanya pada Selena dan Meisya tentang kabar Aini. Selena bilang Aini semakin kritis dan mungkin tidak akan tertolong lagi.

Zahira bertanya kenapa Prabu bersama Amira? Prabu malah bertanya kabar Aini. Prabu menyalahkan Aini karena Aini kritis saat Selena ada di ruangan Aini. Prabu cuirga kalau Selena berbuat sesuatu pada Aini.

Selena tidak terima atas sikap Prabu. Selena bilang semua orang juga tahu kalau yang menyebabkan Aini masuk rumah sakit adalah Amira. Selena bilang ia malah heran kenapa Prabu malah bersama dengan Amira yang telah mencelakakan Aini.

Amira minta agar Selena jangan marah karena ia dan Prabu bertemu secara tidak sengaja. Prabu mengiyakan kata – kata Selena dan mengusir Amira pergi karena Amiralah yang menyebabkan semuanya terjadi. Amira pergi dengan sangat sedih. Selena berterimakasih karena Prabu mau mendengarkan kata – katanya dan mengusir Amira. Prabu bilang ia melakukan semua itu bukan untuk Selena.

Amira berdo untuk kesembuhan Aini. Lalu Aini membaca Al-Quran. Meskipun berlainan tempat, sepertinya Aini bisa mendengarkan Amira yang sedang mengaji.

Dokter bilang kalau Aini sudah baikan tetapi belum sadar dan ia menyebut nama – nama seseorang, dokter bilang mungkin yang disebutnya itu adalah nama putrinya. Zahira bilang pada dokter kalau ia adalah putrinya dan namanya Zahira. Dokter itu mungkin yang disebut oleh Aini adalah putri yang lainnya karena, Aini menyebut – nyebut nama Amira.

Selena dan Meisya memanas – manasih Zahira dan bilang tanpa sadarpun Aini menyebut – nyebut nama Amira dan tidak mustahil kalau sebentar lagi posisi Zahira akan digantikan Amira. Zahira sangat sedih karena yang ada diingatan Aini itu adalah Amira bukan dirinya.

Dokter menyarankan agar sebaiknya Amira dibawanya masuk ke ruangan Aini karena keberadaan Amira bisa jadi akan mempercepat proses kesembuhan Aini.

Wisnu menyarankan agar Ihsan memberitahu Utari dan Amira kalau Ihsan sudah dipecat dari pekerjaannya. Ihsan bilang dia baru akan bilang pada Amira dan Utari kalau sudah mendapatkan pekerjaan baru, karena Ihsan tidak mau membuat Amira dan Utari sedih.

Amira bilang kenapa Rizky menyiapkan makan malam untuk dirinya dan Prabu? Rizky bilang dia hanya ingin melihat Prabu dan Amira baikan. Amira minta agar Rizky jangan melakukan hal itu lagi karena ia yakin kalau Prabu tidak mau berbaiakn lagi dengannya.

Prabu mendengarkan pembicaraan mereka dan minta waktu untuk berbicara dengan Amira.
Rizky yakin kalau Prabu datang padanya karena mau berbaikan dengan Amira.

Prabu awalnya akan meminta agar Amira merawat Aini seperti saran dokter, tetapi prabu langsung ingat kalau Aini selalu semakin kritis kalau bersama Amira. Prabu berpikir kalau Aini menyebut nama Amira, itu bukan karena Aini ingin bersmaa Amira tetapi ingin mengatakan kalau Amiralah yang mencelakainya. Prabu akhirnya bilang agar Amira mengatakan pada Rizky kalau jangan pernah melakukan hal yang seperti semalam lagi.

0 comments:

Post a Comment