Monday, November 15, 2010

Putri Yang Ditukar episode 99

Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 99
Meisya mempertanyakan maksud surat yang sedang dibaca Selena. Selena menuduh Selena selingkuh dan Meisya jadi yakin kalau dia bukan anak kandung Prabu. Meisya bilang dia tidak suka pada Selena yang telah membohongi dirinya.

Ihsan bertemu dengan Amira. Ihsan bilang dia akan ke stasiun TV untuk berterimakasih atas rumah yang telah ia dapatkan. Amira ingin ikut Ihsan. Ihsan mendengarkan Prabu yang sedang berbicara dengan pihak TV. Ihsan langsung masuk dan marah pada Prabu. Prabu bilang dia memang akan menyumbangkan rumah tapi masih dalam rencana. Pihak TV mengiyakan, bahwa Prabu akan menyumbang rumah untuk acara minggu depan.

Amira datang. Prabu menyuruh Ihsan agar bersyukur jika mendapatkan rumah, bukan malah menolaknya. Amira minta agar Prabu jangan menghina Ihsan. Karena kalau Prabu menghina Ihsan itu sama saja Prabu menghina dirinya.

Ihsan marah pada Amira karena mengajak dirinya pergi. Amira bilang dia hanya tidak mau melihat Prabu dan Ihsan bertengkar. Amira bilang Ihsan itu adalah ayah  yang paling mulia. Ihsan memeluk Amira. Amira jadi berpikir apa benar Prabu yang ada dibalik pemebrian rumah itu, karena Amira melihat Prabu di depan rumahnya.

Zahira datang dengan Utari. Utari bilang dia sengaja mengajak Zahira datang untuk melihat rumah baru mereka. Utari juga bilang dia mendapatkan hadiah lukisan dari Zahira. Amira berterimakasih pada Zahira, karena telah memberi Utari hadiah lukisan. Ihsan bilang dia bertemu dengan Prabu di stasiun TV dan dia curiga kalau Prabu ada dibalik hadiah rumah itu. Zahira sangat sedih kalau rumah itu benar - benar dari Prabu, karena itu berarti Prabu sangat menyayangi Amira.

Rusli bertanya pada Rizki apa sudah menemukan pemilik mobil yang menculik Leny? Rizki bilang belum. Rizki rela berbohong karena ia sudah berjanji pada Amira, tidak akan bertindak gegabah. Rusli marah dan bilang kenapa Rizki tidak bertanya pada polisi atau menyuruh orang. Rizki bilang nanti dia akan berusaha lagi. Rizki pamit masuk ke rumah meninggalkan ayahnya.

Amira menemui Rusli. Rusli sangat kesal dengan kedatangan Amira. Amira mempertanyakan tentang Rusli yang dilihatnya dari pemakaman dekat rumahnya? dan kenapa Rusli malah lari saat Amira memanggilnya. Rusli marah pada Amira dan bilang yang dilihatnya itu bukan dirinya.

Riki keluar karena mendengar ribut - ribut antara Amira dan Rusli. Amira bilang dia hanya bertanya pada Rusli, Rusli bilang Amira terus memojokannya. Rizki membela Amira, Rusli pergi karena marah pada Rizki.

Tirta menemui Prabu dan bilang kalau dia tahu kalau Prabu yang memberikan rumah pada Amira. Tirta bilang dia tahu karena dia sendiri yang memberikan link ke stasiun TV itu. Prabu minta Tirta merahasiakan semuanya.

Amira minta maaf pada Rizki. Amira bilang dia benar - benar melihat Rusli di pemakaman. Amira bilang dia akan minta maaf pada Rusli, Rizki bilang Amira tidak usah minta maaf karena Amira tidak salah.

Utari akan mengantarkan Zahira, Ihsan bilang biar Zahira pulang sendiri saja. Arman datang dan bilang biar dia saja yang mengantarkan Zahira pulang. Zahira bilang mereka jarang jalan berdua seperti itu. Biasanya mereka jalan pakai mobil. Arman bilang pasti Zahira capek jalan kaki. Zahira bilang dia tidak apa - apa, karena dia senang bisa jalan berdua dengan sahabat terbaiknya. Zahira berterimakasih untuk kado kotak musiknya yang diberikan Arman. Arman kaget dan balik nanya? Zahira ingin meyakinkan apa kotak musik itu benar - benar dari Arman?

Prabu datang ingin menemui Amira. Wisnu menemui Prabu dan bilang pasti Prabu ingin memata - matai kehidupan Amira. Wisnu bertanya rencana apalagi yang telah disiapkan untuk Amira. Wisnu bilang dia mendengar Prabu kerja sama dengan stasiun TV dan jangan - jangan rumah itu benar - benar dari Prabu. Wisnu bilang mungkin Prabu ingin membakar keluarga Amira hidup - hidup di rumah yang diberikannya. Wisnu terus memojokan dan menghina Prabu, Prabu tidak sanggup menahan amarahnya. Prabu akhirnya menyerang Wisnu. Arman dan Zahira melihat Prabu yang menyerang Wisnu.

Arman marah pada Prabu karena telah menyerang Wisnu. Prabu marah pada Arma karena berani menentangnya. Arman bilang Prabu bukanlagi majikannya, jadi dia berhak melawan. Prabu marah pada Arman. Zahira minta Prabu jangan marah lagi pada Arman. Prabu mengajak Zahira pergi dan agar jangan berurusan lagi dengan Arman dan Wisnu.

Amira sedang berjalan dan merenung, Amira merasa bersalah karena telah membuat Rizki dan Rusli bertengkar. Amira melihat Tirta sedang duduk - duduk di mobil mewah. Tirta kaget karena Amira menyapanya. Tirta sangat takut kedoknya terbongkr, tetapi Amira malah memarahi Tirta agar jangan duduk - duduk di mobil orang, nanti bisa saja orang yang punyanya marah. Tirta sangat bersyukur Amira tidak mengetahui mobil itu miliknya.

Tirta keceplosan bilang kalau rumah itu dari Prabu. Amira bertanya pada Tirta tentang rumah itu, karena dia juga melihat Prabu di kantor stasiun TV. Tirta mengelak dan Amira jangan bertanya lagi soal rumah padanya karena Amira tahu sendiri jawabannya.

Arman bertanya pada Wisnu, kalau dia itu adalah anaknya. Arman bilang kenapa Wisnu tidak mengakuinya? Wisnu bilang kenapa dia harus ngaku? Arman bilang apapun yang dikatakan Wisnu, Arman akan tetap membela Wisnu, karena Arman sudah menganggap Wisnu sebagai ayah kandungnya. Wisnu minta maaf dalam hati pada Arman dan sangat sedih sekali.

Prabu marah pada Zahira karena tadi membela Arman. Prabu bertanya sebenarnya ada hubungan apa antara Arman dan Zahira? Zahira bilang dia tidak ada hubungan apa - apa. Prabu minta tolong agar Zahira jangan berhubungan lagi dengan Arman karena kalau Zahira tetap berhubungan dengan Arman, itu sama saja Zahira akan tetap berhubungan dengan Utari, Amira dan yang lainnya. Zahira marah pada Prabu kenapa dirinya tidak boleh dekat - dekat dengan Arman dan keluarga Amira, sementara Prabu sendiri sangat menyayangi Amira. Zahira juga bilang dia tahu kalau Prabu yang memberikan hadiah rumah pada Amira. Aini datang dan Zahira pergi. Prabu bilang pada Aini kalau Zahira sudah mulai berani melawannya.

Arman bilang pada Surti kalau Wisnu selalu jahat padanya, padahal Arman sangat yakin kalau Wisnu itu adalah ayah kandungnya. Surti bilang dia harus bersyukur kalau tidak diakuin anak, karena Wisnu itu jelek tidak cocok jadi ayahnya Arman.

Tirta dihubungi Prabu. Tirta bilang pada Amira kalau Prabu ingin bertemu. Amira bilang apa dia boleh ikut. Tirta bilang Amira boleh ikut karena pasti Prabu juga tidak keberatan kalau Amira ikut bersamanya.

Prabu menyambut kedatangan Tirta dan Amira. Prabu bilang Amira boleh mendengarkan pembicaraannya dengan Tirta. Prabu minta Tirta agar menjadi kekasih Zahira, dan bilang perjodohan ini tidak akan dilakukan dengan  cara kuno, tetapi dengan cara Tirta mendekati Zahira secara perlahan - lahan. Tirta bilang dia merasa tidak pantas untuk Zahira. Amira bilang status bukan halangan, karena di mata Tuhan semua manusia derajatnya sama. Amira bertanya pada Prabu apa Zahira sudah tahu tentang perjodohan ini. Prabu bilang tidak perlu minta persetujuan Zahira.

Prabu bilang dia sangat memperhatikan Amira, kalau Amira adalah pihak yang sangat diuntungkan atas perjodohan Zahira dan Rizki. Prabu bilang dia tahu kalau Amira sudah menaruh hati pada Rizki. Jadi kalau Zahira dengan Tirta Amira tidak ada halangan lagi.

Prabu bilang pada Tirta dia sangat ingin punya menantu seperti Tirta karena Tirta adalah orang yang bisa dipercaya karena bisa menjaga rahasia. Prabu bilang Tirta akan memegang perusahaan yang mengurus merger perushaan Rizki dan Prabu. Amira memberi selamat pada Tirta. Tirta tidak menyangka Prabu akan sangat percaya padanya. Tirta sangat senang karena itu berarti dia juga dapat mencari informasi tentang hilangnya Leny.

Amira bertanya pada Tirta yang sedang melamun. Amira bilang kalau misal Tirta tidak mau dijodohkan dengan Zahira, Tirta sebaiknya bicara dengan Prabu. Tirta berpikir andai dia tidak pernah bertemu dengan Amira, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Tirta sangat menyukai Amira dan Tirta tidak sedikitpun menyukai Zahira.

Prabu datang dan bertanya kenapa Amira belum pulang? Amira bilang dia baru mau pulang dengan Tirta. Prabu bilang biar Amira pulang bersamanya, Tirta menyembunyikan kekesalannya karena tidak jadi pulang bersama Amira.

Prabu mengajak Amira jalan kaki bersama, sebenarnya itu hanya alasan agar Prabu bisa lama  -lama bersama Amira. Amira berterimakasih pada Prabu karena telah memberikan rumah. Amira bilang dia tahu kalau rumah itu sebenarnya dari Prabu. Prabu mengelak dan bilang dia tidak pernah peduli dengan Amira. Amira bilang dia juga tidak peduli dengan Prabu. Amira dan Prabu saling mengejek dengan candaan, mereka tertawa bersama dan berpelukan. Prabu melihat Ihsan dari kejauhan. Prabu langsung pergi dan bersembunyi.

Ihsan melihat Amira. Amira sangat sedih karena Prabu sudah susah payah mengantarkannya, tapi malah jadi begini. Ihsan mengajak Amira pulang. Prabu sangat sedih karena dia malah kucing - kucingan dengan Ihsan. Prabu tidak mau bertemu dengan Ihsan karena itu akan membuat dia bertengkar dengan Ihsan, dan ujung - ujungnya akan membuat Amira sedih.

Meisya sangat sedih dan menangis. Meisya sangat takut kalau pengirim kartu itu ada hubungannya dengan jati dirinya. Zahira datang dan akan menghibur Meisya, tetapi Meisya malah mengusirnya dan menyuruh Zahira agar jangan ikut campur dan sok perhatian. Zahira pergi. Meisya kembali menangis dan ia jadi tahu perasaan Zahira saat dirinya bilang Zahira bukan anak kandung Prabu karena tidak ada mirip - miripnya. Sekarang Meisya bisa merasakan sakitnya apa yang dulu dirasakan oleh Zahira.

Arman melihat Rusli sedang menabur bunga di pemakaman. Rusli sangat terburu - buru dan tampak ketakutan. Arman mendatangi Rusli, Rusli langsung kabur. Arman sangat yakin kalau itu adalah Rusli ayahnya Rizki. Arman bercerita pada Amira tentang Rusli yang dilihatnya di pemakaman. Amira juga bilang dia pernah  melihat Rusli juga. Arman dan Amira pergi ke pemakaman untuk mencari tahu. Nisan Makam yang didatangi Rusli tertutup oleh daun - daun, Arman akan membersihkan daun - daun itu tetapi Amira bilang sebaiknya mereka pergi, dan hujan pun turun. Hujan membuat nisan nama makam itu terlihat. Di sana tertulis nama Leny. Sayang sekali Arman dan Amira tidak sempat melihatnya.

Zahira kehujanan dan sampai ke rumah Amira. Lalu Amira dan Arman datang. Zahira sangat merasa bodoh karena ia masih terus mencari Arman padahal dia tahu kalau cinta Arman untuk Amira. Zahira pergi lalu Arman mengejarnya. Amira jadi merasa kalau Zahira dan Arman itu saling mencintai. 

0 comments:

Post a Comment