Wednesday, January 5, 2011

Sinopsis Dia Jantung Hatiku episode 33

Sinopsis Sinetron Dia Jantung Hatiku episode 33
Rabu, 5 Januari 2011

Panji curiga Aksan yang membawa kabur Aida, karena Dara saja kesulitan mencari Aksan. Panji curiga Aksan ingin membuat Aida supaya semakin bersalah.

Aida sedang tertidur di kursi. Aksan minta maaf karena membuat Aida seperti ini, Aksan melakukan semua itu hanya tidak ingin Aida di penjara. Aida masih tidur, Aksan mengunci Aida dari luar.

Aida ingin kembali ke polisi, Aksan melarangnya. Aksan bilang ia tidak mau membiarkan Aida pergi dan menjalani hukuman. Aida bilang ia tidak takut karena ia memang tidak bersalah. Aksan bilang ia melakukan semua itu hanya karena cinta dan sayang pada Aida. Aida kaget mendengar semuanya.

Firman menghubungi Aksan dan ingin berbicara dengan Aida. Firman bilang pada Aida ia sudah mendengar semuanya dari Aksan dan minta agar Aida tetap bersama Aksan. Aida bilang ia ingin kembali karena tidak mau membuat Firman dan semuanya susah. Firman mohon agar Aida tetap bersama Aksan sampai ia menemukan bukti kalau Aida tidak bersalah.

Aida terpaksa menuruti kata - kata Firman dan tetap bersama Aksan.

Riza bilang pada Panji kalau ia curiga Indira yang mencelakai Oma Laras karena ia pernah mendengar Indira bicara "untung sidik jari Aida ada di tabung gas itu". Riza juga bilang saat Oma Laras sadar beliau menyebut Indira dan seperti ingin mengatakan sesuatu. Riza yakin Indira ada hubungannya dengan kecelakaan Oma Laras karena Indira terus - terusan bilang kalau Aida bersalah.

Nena menemui Panji, Panji bilang Riza mencurigai Anas karena ia melihat Anas sedang mencari sesuatu di lokasi kejadian. Panji jadi bingung siapa yang mencelakai Oma Laras? Indira atau Anas? Atau mereka bekerja sama.

Indira kaget dengan kedatangan Panji. Panji bilang ia dokter di rumah sakit itu. Panji bilang sebaiknya Indira mengakui kalo ia yang mencelaki Oma Laras, jangan sampai orang lain yang tersakiti. Indira sangat kesal mendengar semuanya dan ia ingin menghilangkan barang bukti supaya orang - orang tidak curiga.

Tania sangat sedih mendengar pembicaraan Panji dan Riza yang bilang Aida dibawa kabur Aksan.

Indira menghampiri Tania, Tania bilang ia sangat sedih karena Aksan membawa kabur Aida ke bogor. Tania sedih karena Aksan tidak bisa melupakan Aida. Tania minta Indira jangan melapor pada polisi, Tania tidak mau Aksan ikut tertangkap karena membawa kabur Aida.

Indira menertawakan kepolosan Tania dan Indira melapor pada polisi kalau Aida ada di Bogor.

Rumah tempat persembunyian Aida dan Aksan dikepung polisi, tetapi mereka tetap berusaha kabur dan polisi mengejarnya.

Aida tidak sanggup lagi berjalan karena kakinya terluka. Aksan menggendong Aida. Aksan dan Aida memberhentikan taxi dan naik.

Polisi menghubungi pihak kepolisian dan minta semua jalan di blokir karena buronan melarikan diri pakai taxi.

Di perjalanan Aksan dan Aida turun dari taxi. Aksan yakin ada yang melapor pada polisi. Aida menuduh Aksan apa Aksan curiga Firman, Bondan dan Panji yang melaporkannya karena mereka yang tahu posisinya. Aksan bilang tidak bermaksud menuduh mereka. Aida tiba - tiba merasa kesakitan dan pingsan.

0 comments:

Post a Comment