Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 193 dan 194
Sabtu, 8 Januari 2011
Rizky sangat kesal dengan telepon yang tiba - tiba putus. Zahira bertabrakan dengan Rizky, Zahira menangis dan bilang kalau Aini kondisinya kritis lagi.
Amira mengigau memanggil - manggil Prabu. Prabu sangat senang karena Amira masih ingat namanya. Prabu bersyukur Amira hanya mengigau dan belum sadar karena ia tidak mau Amira melihat kondisinya yang buta.
Prabu meminta Tirta agar membawanya pergi dan Prabu minta agar Tirta selalu memastikan keadaan Amira agar selalu baik.
Amira sadar dan ia kecewa ternyata Prabu tidak ada diruangannya dan semua hanya mimpi. Amira lalu merasakan tangannya basah, Amira yakin kalau itu adalah air mata Prabu. Amira bangkit dan berniat ingin mengejar Prabu. Amira yakin Prabu belum pergi jauh.
Tirta mengantar Prabu ke ruangan Aini. Tirta dan Prabu langsung keluar lewat jendela setelah mendengar suara Maisya dan Selena.
Selena dan Maisya melihat keadaan Aini dan merasa biasa. Zahira datang bilang habis menebus obat. Maisya kaget melihat harga obat Aini. Selena dan Maisya meninggalkan Zahira dan bilang tidak mau tahu dengan urusan Aini lagi. Zahira sangat sedih.
Arman melihat Prabu tapi ia kehilangan jejak saat mendengarnya.
Arman menghibur Zahira yang sedang sedih. Zahira sangat senang karena Arman masih baik padanya. Arman tidak bilang pada Zahira kalau ia melihat Prabu karena tidak mau Zahira sedih.
Prabu sangat berterimakasih pada Tirta atas semua yang dilakukannya. Tidak tidak mengerti kenapa harus baik pada Prabu, padahal ia hanya ingin balas dendam. Yang Tirta tahu ia hanya tidak bisa melihat Amira sedih.
Erlangga sadar sudah berada di rumahnya dan bertanya pada pembantunya dimana Prabu.
Tirta datang dan bilang ia menemukan Erlangga tapi kehilangan Prabu. Erlangga kesal karena Prabu selalu bisa melarikan diri. Tirta minta agar Erlangga jangan menyakiti Amira. Erlangga bilang kalau Tirta tidak tega, ia sendiri yang akan menghabisi Prabu dan Amira.
Rizky pamit pada Amira karena akan ke kantor sebentar. Amira bilang ia tidak apa - apa ditinggal sendiri.
Erlangga senang melihat Rizky sudah pergi. Erlangga masuk ke ruangan Amira dan melepas alat bantu pernafasan dan selang infus Amira. Amira meminta tolong, Erlangga sangat senang dan bilang ia akan menikmati detik - detik kematian Amira.
Prabu yang di rumah kontrakan merasa ada hal yang terjadi pada Amira.
Aini juga merasakan hal yang sama dan Aini akhirnya sadar. Aini menyebut - nyebut Amira, Zahira bilang ia putrinya Aini. Aini bangkit dari tempat tidur, Zahira menahannya. Aini bilang ia harus pergi karena putrinya sedang kritis. Zahira putus asa dan Aini terjatuh saat menuruni tangga.
Aini pingsan dan Zahira memanggil perawat untuk meminta bantuan.
Rizky merasakan perasaan yang tidak enak dan ia kembali ke ruangan Amira. Rizky kaget karena di sana ada Erlangga, Erlangga bilang ia salah masuk kamar. Rizky tidak percaya dan memukul Erlangga.
Zahira menunggu Arman dan langsung memeluk Arman begitu melihatnya. Dokter bilang Aini akan mengalami kelumpuhan. Zahira sangat sedih dan Arman menghibur Zahira.
Surti kehilangan jejak Prabu dan Prabu sangat bersyukur karena merasa sudah tidak diikuti Surti lagi.
Velly bilang ia telah lapor pada polisi untuk menangkap orang yang menyakiti Amira, Rizky bilang ia mengikat orang itu di kamar mandi. Rizky minta Velly pulang tapi Amira bilang ia akan menemani Rizky karena ia juga khawatir pada Amira.
Tirta akan memanfaatkan kesempatan untuk mengeluarkan Erlangga dari kamar Amira, karena bagaimanapun Erlangga ayah kandung Tirta.
Tirta membuat kacau rumah sakit seakan - akan terjadi kebakaran dan mengeluarkan Erlangga. Tirta bilang ke Erlangga ia yang membuat kebakaran itu seakan - akan terjadi. Erlangga sangat senang karena Tirta masih bisa diandalkan.
0 comments:
Post a Comment