Thursday, November 4, 2010

Kemilau Cinta Kamila 3 episode 26 dan 27

Sinopsis Sinetron Kemilau Cinta Kamila 3: Makin Cinta episode 26 dan 27

Kamila dan Fadil (Taufan) tidak bisa tidur. Kamila bilang bukannya mereka sudah sepakat akan tidur pisah kamar. Fadil (Taufan) bilang ibunya tidak setuju dan pasti akan curiga. Fadil (Taufan) bilang dia akan tidur di Sofa, Kamila melarang dan bilang dia akan tidur di box bayi bersama Kaffa. Fadil (Taufan) melarang dan Kamila memaksa. Fadil (Taufan) membentak Kamila, Fadil (Taufan) akhirnya bilang dia akan tidur di kamar mandi. Kamila hanya diam.

Fadil (Taufan) sakit, Kamila merasa bersalah, mungkin itu karena Fadil (Taufan) tidur di kamar mandi. Kamila akan merawat Fadil (Taufan) tapi Kamila malah disuruh keluar. Kamila merasa sedih.

Kamila akan pergi, dan Ambar melarangnya karena Fadil (Taufan) sedang sakit. Kamila beralasan dia pergi karena akan mencari obat untuk Fadil (Taufan). Ambar heran karena Fadil (Taufan) sudah diberi obat.

Edo badannya makin panas dan terus - terusan mengigau Cantik. Ibunya merasa miris dengan keadaan Edo yang terus - terusan teringat si Cantik. Ibunya Edo berdoa mudah - mudahan Si Cantik segera dapat dipertemukan dengan Edo.

Indy mencoba menenangkan Si Cantik, Tapi Cantik nya malah terus - terusan menangis. Indy langsung teringat Edo dan khawatir kalau Cantik itu menangis karena ingat pada Edo.

Indy menghubungi Ana. Indy bilang Si Cantik sudah dua hari menangis terus. Ana berpikir si Cantik sakit dan Indy tidak punya uang. Ana bilang kalau perlua biaya untuk ke Dokter Ana bisa memberikan. Indy bilang dia bukan butuh uang, tetapi Indy menghubungi Ana karena ingin bertemu.

Kamila menemui Andara, Andara sangat heran dengan Kamila yang datang. Kamila meminta Andara untuk menemui Fadil (Taufan). Kamila bilang Fadil (Taufan) sedang sakit. Andara menyuruh Kamila membawa Fadil (Taufan) ke dokter kalau Fadil (Taufan) sakit, Kamila bilang yang dibutuhkan Fadil (Taufan) bukan dokter tetapi Andara. Kamila bilang mungkin kalau Andara datang, Fadil (Taufan) mau makan dan minum obat. Andara menolak karena Fadil (Taufan) adalah suami Kamila, tetapi Kamila memohon dan bilang dia sangat sayang sama Fadil (Taufan) makanya dia minta bantuan Andara. Karena Kamila tidak bisa membujuk Fadil (Taufan).

Bu Tini akan mengambil pesanan pake liburan buat Kamila dan Fadil (Taufan), karena Haris tidak mau menyediakannya. Haris tetap keberatan, Bu Tini memaksa dan ia pergi. Laras menenangkan Haris dan bilang Haris harus sabar menghadapi ibunya.

Kamila datang, dan Ambar menanyakan dari mana Kamila sudah dua jam pergi. Kamila minta maaf karena ia perginya lama. Ambar memberi tahu Kamila kalau Fadil (Taufan) sedang berada di kamar lama Taufan, karena Fadil (Taufan) tidak mau mengganggu Kamila dan Kaffa. Kamila memanggil Andara masuk, semuanya kaget dengan kehadiran Andara.


Ambar marah pada Kamila yang membawa Andara, Kamila beralasan obat yang dibutuhkan Fadil (Taufan) adalah Andara. Ambar bilang Kamila hanya akan melihat Andara dan Fadil (Taufan) kembali berselingkuh. Fadil (Taufan) datang dan memanggil Andara. Ambar marah pada Fadil (Taufan) dan curiga Fadil (Taufan) lah yang menyuruh Kamila membawa Andara. Kamila mengatakan Ambar jangan marah pada Fadil (Taufan) ataupun Andara karena ini murni keinginan kamila. Ambar bertanya pada Andara kenapa Andara mau diajak Kamila? Andara akan menjawab tetapi Bu Tini menghubungi Ambar dan Bu Tini mengatakan akan ke rumahnya dan sudah membawa paket liburan buat Kamila dan Fadil (Taufan).


Ambar mengusir Andara. Kamila melarang karena dia sudah susah payah membujuk Andara untuk datang. Ambar beralasan Bu Tini akan datang dan ia tidak mau Bu Tini tahu kalau Andara ada di rumahnya karena nanti Bu Tini akan semakin salah paham.


Edo berusaha bangun dan akan mencari si Cantik. Ibunya melarang dan menyuruh Edo agar kembali istirahat karena keadaan Edo belum pulih.


Kamila meminta maaf pada Andara karena sikap Ambar. Andara merasa bingung dengan sikap Kamila yang malah membawanya untuk bertemu dengan Fadil (Taufan). Kamila bilang dia sudah berusaha untuk mengembalikan cinta Fadil (Taufan) tetapi kalau misal Fadil (Taufan) sudah tidak memiliki cinta untuknya, Kamila pasrah. Kamila bilang pada Andara dia mau bersaing secara fair dengan Andara. Kamila bilang dia ikhlas kalau Andara dan Fadil (Taufan) bertemu secara terang - terangan, karena kalau Andara dan Fadil (Taufan) bertemu dibelakangnya itu akan lebih sangat menyakitkannya. Kamila minta maaf karena Andara harus segera pergi karena sebentar lagi Bu Tini akan datang, Kamila tidak mau Andara kena marah oleh Bu Tini.


Edo mendengar suara si Cantik yang menangis, ibunya bilang Edo hanya mengigau dan minta agar Edo sadar. Tiba - tiba Ana datang membawa si Cantik, Si cantik langsung berhenti menangis ketika bertemu dengan Edo. Edo dan ibunya sangat senang karena si Cantik ada di depannya.


Edo menanyakan Indy pada Ana, Ana bilang Indy tidak ikut dan hanya menyuruh Ana agar membawa si Cantik bertemu Edo. Edo sangat senang dan bertanya apa Indy menyerahkan Cantik agar di rawat oleh Edo. Ana bilang bukan begitu, Edo hanya diberi waktu lima menit untuk bertemu dengan Cantik. Edo marah dan ibunya menenangkan Edo agar bersyukur karena sudah diberi waktu untuk bertemu meskipun hanya lima menit. Indy melihat semua itu dari jauh, dan ia menghitung waktu dan ingin cepat - cepat si cantik ada dalam pelukannya.


Ana akan membawa kembali si Cantik, Edo minta tambahan waktu. ibunya bilang Edo harus menyerahkan Si Cantik kembali, karena bisa - bisa Indy marah dan tidak memperbolehkan cantik untuk bertemu dengannya lagi.


Ana akan pergi dan Edo minta Ana tunggu sebentar karena Edo mau menitipkan sesuatu buat Indy. Ibunya berterimakasih kepada Ana karena Ana sudah mau menjadi perantara untuk Edo dan Indy.


Ana menyerahkan kembali Cantik pada Indy, Ana juga menyerahkan titipan perhiasan buat Indy dari Edo.


Ibunya Edo mengatakan kenapa Edo menyerahkan perhiasan pada Indy, nanti kalau di jual lagi bagaimana? Edo berlasan justri ia memberikan perhiasan agar Indy menjual perhiasan itu untuk kebutuhan Indy dan Si cantik. Ibunya mengatakan kenapa Edo tidak memberikan uang buat Indy, Edo mengatakan sekarang ini gengis Indy sedang tinggi - tingginya, Edo tidak mau menyakiti perasaan Indy kalau memberinya uang. Ibunya Edo mengerti. Ibunya Edo berharap agar Indy bisa menikah dengan Edo, Edo pun merasa demikian.


Bu Tini datang ke Rumah dan menyerahkan Paket liburan ke Anyer 3 hari 2 malam buat Kamila dan Fadil (Taufan). Ambar mendukung ide Bu Tini. Fadil (Taufan) mengatakan hal ini terlalu mendadak, Kamila juga bilang dia belum minta izin Ambar dan Tama. Tama bilang dia mengizinkan demikian juga  Ambar.


Kamila bilang dia sedang hamil dan sering mual, Bu Tini bilang Jakarta - Anyer itu dekat. Fadil (Taufan) juga bilang dia sedang sakit, Ambar bilang Fadil (Taufan) cuma sakit demam biasa jadi tidak masalah kalau pergi.


Kamila bilang pada Taufan (Fadil) yang sedang berbaring dan tak sadarkan diri bahwa Kamila dan Fadil (Taufan) akan pergi ke Anyer lusa nanti selama 3 hari. Kamila juga bilang dia tidak tahu alasan kenapa Taufan (Fadil) sering menyebut namanya. Kamila mendengar suara Kaffa menangis dan Kamila akan pergi, tetapi tangan Taufan (Fadil) memegang erat tangan Kamila dan Kamila tanpa sengaja mencium kening Taufan (Fadil). Kamila segera pergi ke kamarnya menemui Kafa, tetapi Kamila terus ingat kejadian saat ia mencim Kening Taufan (Fadil). Kamila merasa hatinya berdebar, Kamila merasa dia harus membuang jauh - jauh perasaannya itu karena Taufan (Fadil) itu adalah kakak iparnya sendiri. Kamila berusah melupakan kejadian itu.


Taufan sedang di kamarnya yang asli. Dia merasa sakit dan itu ada untungnya juga karena ia tidak perlu sekamar dengan Kamila dan Kaffa.


Haris kaget mendengar Bu Tini sudah memberikan paket liburan pada Kamila dan Fadil (Taufan). Laras hanya mendengarkan secara diam - diam. Haris bertanya apa jawaban Fadil (Taufan)? Bu Tini mengatakan tentu saja Fadil (Taufan) setuju.


Haris bingung, Laras datang menenangkan. Haris bilang dia sedang bingung bagaimana cara menjelaskannya pada bu Tini kalau Fadil adalah.... Belum sempat Haris meneruskan kata - katanya, laras memotong haris dan dia bilang dia juga sudah tahu semuanya kalau Fadil adalah Taufan. Haris bertanya sejak kapan Laras tahu. Laras mengatakan dia tahu semuanya pada saar Effendi mengatakannya pada haris. Laras mengatakan dia akan berbicara dengan Taufan tentang masalah ini.


Indy membaca surat dari Edo yang meminta izin agar Edo bisa bertemu dengan si Cantik setiap hari, meskipun hanya lima menit. Indy pun menangis.


Kamila melihat Taufan (Fadil), Taufan (Fadil) kembali memegang tangan Kamila. Kamila berusaha melepaskan tangannya dari Taufan dan itu membuat Kamila jatuh dan memeluk Taufan (Fadil). Ambar datang dan marah melihat Kamila memeluk Taufan yang sedang terbaring tak sadarkan diri. Ambar bilang Kamila menuduh Fadil (Taufan) berselingkuh, tetapi Kamilanya sendiri berselingkuh, malah dengan Taufan (Fadil) kakak iparnya sendiri. Kamila mencoba menjelaskan, tetapi Ambar tidak mau dengar dan ia menampar Kamila.


Fadil (Taufan) akan mengambil minum, kamila bilang dia akan mengambilkannya untuk Fadil (Taufan). Fadil (Taufan) bilang tidak usah karena ini jam 2 pagi dan sebaiknya Mila istirahat. Kamila lewat kamar Taufan (fadil). Kamila mendengar Taufan (Fadil) memanggil - manggil namanya. Kamila sedih dan minta maaf karena dia tidak bisa masuk masuk ke ruangan Taufan (Fadil). Kamila merasa tidak enak karena Fadil (Taufan) suaminya sedang sakit tetapi malah memikirkan Taufan (Fadil).


Kamila membawakan bubur untuk Fadil (Taufan) dan akan menyuapinya. Fadil (Taufan) menolak untuk disuapi dan Kamila merasa  kalau Fadil (Taufan) tidak mau dekat - dekat dengannya. Fadil (Taufan) beralasan dia sedang sakit dan takut penyakitnya menular, Fadil (Taufan) juga minta agar Kamila jangan dulu dekat - dekat dengannya dan agar Kamila cepat tidur.


Ibunya Edo senang melihat Edo yang sudah sembuh. Edo menanyakan pada ibunya apa si Cantik sudah datang. ibunya malah balik bertanya emangnya si cantik mau datang lagi?


Indy menunggu Ana yang belum datang, akhirnya Ana datang juga. Ana bilang dia tidak keberatan mengantarkan Cantik pada Edo, Tapi sebaiknya Indy sendiri yang mengantarkannya. Ana beralasan dia juga punya urusan jadi tidak mungkin terus - terusan mengantarkan Cantik pada Edo. Indy minta tolong dan minta Ana agar jangan menceramahinya, karena ini hanya sementara.


Laras tidak membenarkan Fadil (Taufan) pergi berduaan dengan Kamila, Laras bilang bukannya dia tidak percaya pada Taufan, tetapi Laras khawatir kalau nanti Fadil sadar dan ia tahu Taufan pergi berduaan dengan Kamila, Fadil akan berpikiran macam - macam.


Dr. Effendi sedang memeriksa Fadil. Dr. Effendi berniat akan mendekatkan Kamila dengan Fadil. Dr. Effendi memanggil Kamila dan minta tolong agar memegang tangan Taufan (Fadil), karena infus Taufan (Fadil) akan segera habis dan beralasan tangan Taufan (Fadil) itu bergerak - gerak terus. Kamila berusaha menolak tetapi Dr. effendi memaksa. Akhirnya Kamila mau memagang tangan Taufan (Fadil). Dr. Effendi melakukan itu semua hanya ingin Kamila dan Fadil menjadi dekat. dr. Effendi meninggalkan Kamila dan Taufan (Fadil).


Dr. Effendi datang dan Kamila pamit karena dia harus melihat Kaffa. Dr. Effendi menyemangati Fadil agar segera cepat sembuh dan Dr. Effendi meyakinkan Fadil dia akan berusaha mendekatkan Kamila dengan Fadil, agar Fadil segera sembuh.


Fadil (Taufan) memberitahu Kamila kalau sebaiknya dia membatalkan niat liburannya, Kamila juga berpikiran demikian, tidak pantas rasanya kalau pergi berlibur saat Taufan sedang sakit, tetapi Kamila bilang sebaiknya liburan itu tetap jadi karena tidak mau membuat Bu Tini yang telah menyiapkan paket liburan untuk mereka kecewa. Fadil (Taufan) tidak menjawab dan malah meninggalkan Kamila dengan alasan mau mandi.


Kamila jadi berpikiran sepertinya Fadil (Taufan) memang tidak mau pergi bersama Kamila, dan itu mungkin karena Andara.


Kamila menemui Andara dan bilang Kamila dan Fadil (Taufan) akan pergi liburan. Andara kaget dan bertanya apa Kamila hanya pergi berdua? kamila bilang Kaffa juga ikut. Kamila bilang dia akan pergi untuk mengembalikan cinta Fadil (Taufan) yang nyaris hilang. Andara seperti mencegah. Kamila bilang reaksi Andara sama dengan reakasi Fadil (Taufan). Kamila bilang pada Andara dulu dia pernah bilang pada Andara akan bersaing secara sehat, makanya Kamila akan mengajak Andara untuk ikut berlibur bersama. Andara tentu saja kaget mendengar hal itu dari mulut Kamila.

0 comments:

Post a Comment