Sunday, November 7, 2010

Putri Yang Ditukar episode 81 dan 82

Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 81 dan 82
Zahira dan Utari memergoki Prabu dan Amira yang sedang berjualan kue. Utari marah pada Prabu yang membantu Amira berjualan dan berpikir Prabu sengaja ingin membuat jualan kue Amira bangkrut dan pasti Prabu punya rencana jahat. Amira membela Prabu dan bilang Prabu hanya membantu Amira berjualan.
Zahira kaget, karena Prabu membantu Amira jualan di jalan, sedangkan Zahira tahu kalau Prabu itu orangnya seperti apa. Prabu mengelak pada Zahira, dia bilang tidak membantu Amira jualan hanya kebetulan membantu ngangkat sedikit. Prabu marah pada Utari, karena menyuruh Zahira jualan kue. Prabu bilang kalau missal Utari tidak mau Zahira numpang gratis tinggal di rumahnya, Utari tinggal bilang dan jangan sampai menyuruh Zahira jualan. Karena Zahira selama hidupnya selalu ada yang melayani tidak pernah melakukan pekerjaan barat. Zahira bilang Prabu jangan marah pada Utari, karena Zahira sendiri yang mau membantu Utari berjualan kue.
Meisya membuang ayam goreng yang dibawa Amira untuk Prabu. Meisya bilang cocoknya makanan yang Amira bawa itu untuk kucing. Amira memhon pada Meisya agar janga berbuat seperti itu.
Prabu keluar dari rumahnya karena mendengar keributan, lalu melihat Meisya sedang menghina Amira. Prabu marah pada Meisya, Meisya bilang dia hanya tidak mau Prabu sakit karena memakan makanan yang di bawa Amira. Prabu tidak mau dengar alasan Meisya dan menyuruh Meisya agar memberi makan kucing – kucing liar karena Prabu tidak mau menyia – nyiakan makanan yang di bawa Amira.
Tangan Meisya terluka karena cakaran kucing, Selena tahu semuanya. Meisya bilang dia disuruh Prabu memberi makan kucing gara – gara makanan yang di bawa Amira. Meisya jadi curiga, jangan – jangan dia bukan anak Prabu, karena Prabu sangat tidak suka padanya.
Meisya bertanya pada Selena sebenarnya ada rahasia apa antara Meisya dan Prabu, kenapa Prabu tidak pernah perhatian dan sayang pada dirinya. Selena bilang dia tidak mengerti maksud Meisya. Meisya bilang jangan – jangan dia memang benar bukan anak Prabu. Selena marah dan bilang Meisya jangan pernah bicara seperti itu lagi, karena Meisya anak kandung Prabu dan selamanya akan menjadi anak kandung Prabu.
Selena pergi ke kamarnya dan kembali menangis mengingat kejadian di masa lalunya. Flashback Selena marah pada Prabu karena Prabu telah selingkuh dengan perempuan lain yang bernama Aini. Prabu bilang Selena memang istrinya tapi tidak pernah ada di hatinya. Dari dulu Prabu sudah bilang kalau tidak mau menjalani pernikahan karena bisnis, tetapi Selena tetap mau menikah dengan Prabu. Prabu marah dan pergi.
Selena terus menangis di kamarnya apalagi dia mengingat kata – kata Meisya yang bilang dan curiga kalau dia bukan anak kandung Prabu.
Amira memberikan makanan dari Prabu yang sengaja dibawakan buat Zahira. Amira bilang Prabu menyuruh Zahira menghabiskan makananannya sampai habis. Zahira diam saja. Amira bicara bohong dengan bilang tadi ia bertemu dengan Prabu di jalan dan menitipkan makanan itu buat Zahira. Amira tidak mau membuat Zahira sakit hati kalau tahu tadi Amira makan bersama Prabu. Zahira bilang dia juga lagi kangen pada Prabu dan Aini.
Utari datang membawakan makanan buat Zahira. Utari minta maaf pada Amira karena bawa makanannya Cuma satu. Amira tidak apa – apa. Zahira bertanya pada Utari makanan apa yang dibawanya. Utari bilang yang dibawanya itu sambel oncom, pasti Zahira belum mencobanya. Utari menyuapi makan Zahira dan itu tentu saja membuat Amira cemburu. Zahira bilang makanan yang dibawa Utari itu enak.
Utari mengiyakan dan bilang kalau Amira tidak suka makan sambel oncom. Amira bilang dia bukannya tidak suka, tapi tidak suka kalau makanannya terlalu pedas. Utari makin memojokan Amira dengan bilang makanan pedas itu enak, Zahira juga bilang dia suka makanan yang pedas. Utari sangat senang karena seleranya Zahira dan dirinya sama. Amira sangat sedih karena lagi – lagi selera Utari dan Zahira sama.
Ihsan melihat semuanya, Utari menawari Ihsan untuk makan bersama. Ihsan menolak, lalu Ihsan mengajak Amira pergi. Ihsan bilang kalau Amira itu anak baik dan tidak pernah berpikiran negative. Ihsan bilang pada Amira untuk selalu ingat kalau dirinya sangay mencintai dan menyayangi Amira. Amira menangis dan memeluk Ihsan.
Ihsan mendatangi Utari dan bilang kalau Utari itu menganaktirikan Amira dan membuat Amira merasa tersisih. Utari bilang dia tidak menganak tirikan siapa – siapa. Ihsan bilang sikap Utari di meja makan itu memojokan Amira. Utari bilang dari dulu seleranya dengan Amira tidak sama. Dan Utari pun bilang Amira saja dekat dengan Prabu, kenapa dirinya tidak bisa dekat dengan Zahira.
Amira dan Zahira mendengarkan semuanya. Lalu Zahira minta tolong agar Utari dan Ihsan jangan bertengkar lagi, karena Amira akan tersakiti. Padahal Zahira bilang Amira sangat senang sekali bisa kembali lagi ke rumah ini. Zahira memohon janga bertengkar lagi apalagi gara – gara dirinya. Utari bilang dia tidak keberatan ada Zahira malah Utari senang karena ada teman ngobrol.
Rizki melihat Amira dan Tirta yang sedang bersama. Amira kaget karena ada Rizki. Rizki bilang agar Amira jangan membiasakan Amira pergi dengan orang yang tidak dikenal. Amira bilang dia kenal Tirta. Rizki bilang kalau missal pacar Tirta tahu kalau Amira jalan bareng Tirta bagaimana? Tirta bilang dia tidak punya pacar, Rizki bilang pacar Tirta itu Surti. Rizki membawa Amira pergi.
Rizki bilang Amira itu pacarnya jadi jangan pergi dengan laki – laki lain. Amira bilang mereka itu pacarannya pura – pura. Rizki mencium pipi Amira, Amira mau menampar Rizki.
Rena datang dan melihat hal itu. Rena bilang dia curiga kalau misal Rena dan Rizki itu pura – pura pacaran. Rena bilang Rizki tega banget mengaku sudah punya pacar supaya dirinya tidak ngejar – ngejar Rizki lagi. Rizki dan Amira bilang dia pacaran beneran.
Zahira dan Arman sedang bersama. Meisya melihat semuanya. Meisya mengambil sapu. Meisya bilang Arman dan Zahira itu ada hubungan. Meisya mengelak dia akan pergi, lalu Meisya akan memukul Zahira dengan sapu. Tetapi Arman menahannya. Lalu Arman mengantarkan Zahira masuk, Meisya sangat dendam pada Zahira.
Tirta sedang membesuk Erlangga di penjara. Tirta bilang pada ayahnya Prabu sempat curiga dia ada hubungan dengan Erlangga, tetapi Tirta tidak mengaku jadi Erlangga bisa tenang. Erlangga bilang dia harus lebih hati – hati dengan Prabu karena Prabu itu orang jahat dan bisa berbuat apa saja bahkan bisa membunuh Tirta.
Di saat yang bersamaan Prabu sedang menuju kantor Polis, Prabu ingin menengok Erlangga. Prabu berpikir apa yang akan dilakukan Erlangga ketika melihatnya, Prabu juga merasa bersalah karena dia sudah menghinati Erlangga dan membuat Erlangga masuk penjara.
Prabu sampai kantor polisi dan sedang berbicara dengan petugas. Erlangga dan Tirta sangat khawatir karena Prabu tidak boleh tahu kalau mereka itu ayah dan anak.

Sinetron Putri Yang Ditukar episode 81 dan 82










Thanks and Full Credit to: iamyiwern1 Channel

0 comments:

Post a Comment